Bicara tentang upaya untuk membangun mutu pendidikan melalui proses pembelajaran, sama hal nya saja kita memperhatikan bagian dari visi dan misi sekolah. Pendidikan merupakan jalan menuju pribadi yang berkualitas atas semua kemajuan dan perkembangan yang ada. Karena dengan pendidikan, kita dapat mewujudkan semua potensi yang ada dalam diri kita..,.,, Oleh karena itu dalam mewujudkan potensi diri yang ada dalam diri kita, kita harus melewati proses pendidikan yang di aplikasikan melalui proses pembelajaran.
Berlangsungnya proses pada pembelajaran, tidak terlepas dari lingkungan sekitar,., proses pembelajaran dengan pendekatan lingkungan, akan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan,.,., Hm.,.,., bener gak ????? Apa lagi lingkungan sekitar masih asri atau alami.,., pasti adem dueh..,. he.,..,he.,.,.
Proses pembelajaran dengan metode pendekatan lingkungan, akan menjadi bermakna berdasarkan teori belajar.,.,. melalui sikap verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep, dapat diminimalkan dan pemahaman siswa akan sulit untuk terhapus dalam memorinya.,.,. dengan begitu Proses pembelajaran akan menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan,.,.,.,
Menurut esan sie.,.,. proses pembelajaran yang seperti ini,.., jarang sekali di temukan,,, teutama pada Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )..,. biasanya metode yang seperti ini hanya dapat di temui di Sekolah Menegah Atas ( SMA ), Sekolah Menengah Pertama (SMP ), Sekolah Dasar ( SD ), bahkan Taman Kanak-Kanak ( TK ). Itu pun masih dalam jumlah yang tidak banyak dan yang berstatus Negeri. Menurut esan tapi.,.,.,.,.
Jika Kita menanam pohon jeruk., “eh..,.,” biji jeruk.,.,.,. “eh.,., apa ya.,.???” yaaaaaa!!! Pokonya itu lah.,.,..,. he.,., he,.,..bingung saya… Maka buah yang kita petik pasti jeruk.., Yaaaa iya laaaahhh,,,,,,, Masa Singkong,, He.,.,. he.,.,. <<( *_* )>> .
Sama halnya dengan metode pembelajaran yang kita tanam dengan bibit seperti metode pembelajaran ini.,.,. maka buah yang kita petik akhirnya akan bermuara pada lingungan itu sendiri. Manfaat dari buah pembelajaran, akan terasa apabila pembelajaran itu kita aplikasikan dan implemantasikan dalam realitas kehidupan kita. Dan InsyaALLAh rasanya sama seperti Jeruk yang Mwanis bwanget.,.,he.,.,.he,.. Dan ini merupakan salah satu sisi positif dari metode pembelajaran seperti ini….
Meskipun metode ini sangat relevan dan efektif dalam proses pembelajaran di tingkat sekolah dasar, apa salah nya bila metode ini di terapkan pula pada Sekolah Menengah Atas ( SMA ), atupun Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) toh,, yang merasakan kejenuhan dalam roses Pembelajaran tidak hanya siswa di tingkat Seolah Dasar saja. Tetapi metode yang diterapkan untuk tingkat SMA/SMK sebagusnya lebih dari yang di terapkan di tingkat SD.
Andai saja metode ini termasuk dalam Visi dan Misi Sekolah.,.,. Hm…, pasti sekolah akan melirik lingkungan sekitar, yang penuh arti sebagai sumber belajar dan informasi yang mendukung tercapainya pembelajaran yang efektif. Sehingga sekolah dapat menciptakan siswa yang cerdas dan cinta lingkungan.
Btul.,.,.,. btul..,.,.,. btul.,.,.,.????
“<<<<<( *@* )>>>>>”
“””””Legend_engh”””””
http://gora.edublogs.org/2007/04/09/kompetisi-nasional-guru-inovatif-2007/
http://www.umy.ac.id/berita.php?id=323
Proses pembelajaran dengan metode pendekatan lingkungan, akan menjadi bermakna berdasarkan teori belajar.,.,. melalui sikap verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep, dapat diminimalkan dan pemahaman siswa akan sulit untuk terhapus dalam memorinya.,.,. dengan begitu Proses pembelajaran akan menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan,.,.,.,
Menurut esan sie.,.,. proses pembelajaran yang seperti ini,.., jarang sekali di temukan,,, teutama pada Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )..,. biasanya metode yang seperti ini hanya dapat di temui di Sekolah Menegah Atas ( SMA ), Sekolah Menengah Pertama (SMP ), Sekolah Dasar ( SD ), bahkan Taman Kanak-Kanak ( TK ). Itu pun masih dalam jumlah yang tidak banyak dan yang berstatus Negeri. Menurut esan tapi.,.,.,.,.
Jika Kita menanam pohon jeruk., “eh..,.,” biji jeruk.,.,.,. “eh.,., apa ya.,.???” yaaaaaa!!! Pokonya itu lah.,.,..,. he.,., he,.,..bingung saya… Maka buah yang kita petik pasti jeruk.., Yaaaa iya laaaahhh,,,,,,, Masa Singkong,, He.,.,. he.,.,. <<( *_* )>> .
Sama halnya dengan metode pembelajaran yang kita tanam dengan bibit seperti metode pembelajaran ini.,.,. maka buah yang kita petik akhirnya akan bermuara pada lingungan itu sendiri. Manfaat dari buah pembelajaran, akan terasa apabila pembelajaran itu kita aplikasikan dan implemantasikan dalam realitas kehidupan kita. Dan InsyaALLAh rasanya sama seperti Jeruk yang Mwanis bwanget.,.,he.,.,.he,.. Dan ini merupakan salah satu sisi positif dari metode pembelajaran seperti ini….
Meskipun metode ini sangat relevan dan efektif dalam proses pembelajaran di tingkat sekolah dasar, apa salah nya bila metode ini di terapkan pula pada Sekolah Menengah Atas ( SMA ), atupun Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) toh,, yang merasakan kejenuhan dalam roses Pembelajaran tidak hanya siswa di tingkat Seolah Dasar saja. Tetapi metode yang diterapkan untuk tingkat SMA/SMK sebagusnya lebih dari yang di terapkan di tingkat SD.
Andai saja metode ini termasuk dalam Visi dan Misi Sekolah.,.,. Hm…, pasti sekolah akan melirik lingkungan sekitar, yang penuh arti sebagai sumber belajar dan informasi yang mendukung tercapainya pembelajaran yang efektif. Sehingga sekolah dapat menciptakan siswa yang cerdas dan cinta lingkungan.
Btul.,.,.,. btul..,.,.,. btul.,.,.,.????
“<<<<<( *@* )>>>>>”
“””””Legend_engh”””””
http://gora.edublogs.org/2007/04/09/kompetisi-nasional-guru-inovatif-2007/
http://www.umy.ac.id/berita.php?id=323
Tidak ada komentar:
Posting Komentar