Sabtu, 29 Januari 2011

ALLHAMDULILLAH



                 ALLHAMDULILLAH ternyata Blog esan yang sungguh sangat jelek ini bisa juga menang juara 1 tingat SMA/SMK se-kabupaten Pringsewu dan sekitarnya. Gak nyangka lho.,.. entah apa yang menjadi poin Plus nya.,.,., Tapi Allhamdulliah, Terima kasih ya ALLAH.,., Blog ini bisa menang. Lomba yang diadakan oleh SMA N 1 Pringsewu, dalam acara The 48th Anniversary of SMA N 1 Pringsewu, yang di ikuti oleh berbagai sekolah, baik itu SMA,SMK,bahkan SMP. Ada lomba basket putra & putri tingkat SMA/SMK, lomba English Club Tingkat SMA/SMK, lomba Catur Tingkat SMA/SMK, Lomba LCT tingkat SMP, lomba band tinkgat SMA/SMK dan lomba Desain Grafis dan Blog untuk tingkat SMA/SMK. Dan esan di berikan kepercayaan oleh pihak SMK YPT Pringsewu, untuk mengikuti lomba Blog. Awalnya esan gak yakin, apa esan bisa menang ikut lomba blog itu,? Dengan saingan nya yang berat di tambah lagi pengetahuan esan yang minim., Minder kepada para peserta yang lain, selalu esan alamin tiap harinya. Pasalnya esan tahu, mereka sudah sering ikut lomba, bahkan ada yang sampai ditingkat provinsi. Sedangkan esan???? Nie lomba pertama kalinya esan ikutin dalam bidan web-blog atau blog,,, tapi.,.,.,. dengan doa dan dukunga dari temen-temen. Anda guru-guru esan,., esan coba tuk percaya diri and gak minder.,.,., meskipun kenyataanya masih.,.,., he.,.,he.,.,.
Acara itu diselenggarakan pada tanggal 24 Januari- tanggal 29 Januari 2011. sedangkan lomba blog itu sendiri di selenggarakan pada tanggal 27 Januari 2011. dan pengumuman pada tanggal 29 Januari 2011. Allhamdulillah,,.,. ternyata esan bisa menang.,.,. waktu itu, nunggu pengumumanya adja seharian sendiri.,.,. sampai esan ma temen-temen nak YPT pada jamuran.,., he.,.he.,., apa lagi di temanin ma hujan yang turun .dah dingin, ngantuk, laper, pokonya gak nak bwangetlah rasanya. Tapi Alhamdulillah lagi, kita nak YPT pulang dengan membawa 5 piala. Juara 3 presenting idea, juara 2 lomba catur, juara 2 lomba baset, the best player basket, dan terakhir piala yang esan dapetin juara 1 lomba blog. Buat temen-temen yang belum juara, khususnya nak YPT, tetep lah kalian semangat untuk lomba-lomba berikut nya. Jadikan kegagalan adalah kunci dari ke suksesan. Mengambil pelajaran dari pengalaman yang telah lalu, untuk mewaranai pelajaran yang akan dating. Dengan doa’ dan usaha,InsyaALLAH pelajaran yang akan dating akan di berikan warna yang ceraholeh ALLAH SWT. AMIEN.,.,.,.

Baca Selengkapnya Disini...


Rabu, 26 Januari 2011

Ilmu Pengetahuan Untuk Membangun Masa Depan



Ilmu pengetahuan adalah sebagan dari kebudayaan. Dengan ilmu manusia dapat lebih mengenal lingkungannya dan mengolahnya untuk kepentingannya, dan kepentingan itu adalah lingkungan fisik, lingkungan hayati dan lingkungan budaya. Teknologi sekarang dapat dianggap sebagai penerapan ilmu atau ilmu yang diterapkan, tetapi teknologi sebenarnya sudah lebih dahulu ada daripada ilmu. Teknologi mempengaruhi perkembangan ilmu seperti ilmu juga mempengaruhi perkembangan teknologi Ilmu yang kita pakai dan import sekarang adalah produk kebudayaan dan lingkungan bangsa-bangsa barat. Mengingat uraian diatas, tidaklah mengherankan kalau ilmu dan teknologi itu memperlihatkan warna, corak dan prasangka barat pula. Yang menyukarkan kita ialah bahwa tidak seluruh ilmu pengetahuan bercorak barat, tetapi ada bagian-bagian yang memang bersifat universal. Ada beberapa ciri khas ilmu pengetahuan barat yang harus mendapat perhatian kita, yaitu bersifat padat modal, energi, berorientasi ke kota, terarah spesialisasi dan standardisasi serta berhasrat menaklukkan alam.

Dengan demikian kita berada diujung tanduk dilema. Kita memerlukan ilmu pengetahuan, tetapi ilmu pengetahuan belum ada tradisinya di Indonesia. Mau tidak mau untuk jangka waktu beberapa lama lagi kita masih harus terus mengambil ilmu pengetahuan barat. Maka keatas pundak kita, yang berkewajiban mempersiapkan tanah air kita memasuki abad yang akan datang, tertimpa beban yang beraneka dan berat sekali. Tidak banyak yang bisa kita lakukan dalam jangka pendek dengan hasil yang akan segera kelihatan. Beberapa hal malahan tidak mungkin dapat kita laksanakan sampai dekade yang akan datang. Akan tetapi langkah-langkah pertama untuk mempersiapkan diri memasuki abad depan sebagai karyawan ilmiah yang berpribadi suatu bangsa yang merdeka harus kita gerakkan sekarang. Yang terpenting ialah tugas besar dan berat, karena memerlukan banyak waktu dan orang. Tambahan lagi, hasilnya tidak dapat segera kita lihat, sehingga tidak akan menarik minat banyak orang.

Kita harus sadar bahwa di abad depan pembangunan akan lebih padat otak daripada sekarang. Jika kalau kita tidak juga berhasil memanfaatkan sendiri sumber-sumber yang terdapat di negeri kita nanti, pasti kita akan terus menjadi korban ilmu dan teknologi negeri lain sampai beberapa abad lagi.

Lingkungan pengambilan keputusan kita masih sangat dipengaruhi oleh informasi yang berasal dari negeri-negeri barat. Produksi informasi memang sebagian besar dilakukan di barat. Sehingga mereka mendominasi pemikiran serta mempengaruhi gagasan, selera, keinginan dan keyakinan manusia didunia sekarang. Oleh karena itu dalam sisa waktu abad yang belum kita ketahui ini, kita hendaknya dapat bekerja keras menyusun dasar-dasar tradisi ilmu pengetahuan indonesia. Dengan membebaskan diri kita dalam subsistem kebudayaan ini, kita harapkan dapat membebaskan diri dalam bidang-bidang yang lain pula. Perlu kita catat disini, bahwa kita jangan kemudian lari ke ekstrem yang lain, yaitu menolak ilmu pengetahuan barat sama sekali dan mengunci diri dalam temperung isolasi. Kita jangan menolak kenyataan bahwa bangsa-bangsa di dunia makin saling tergantung, tetapi jangan pula kita menciptakan ketergantungan-ketergantungan baru karena kelalaian mengidentifikasi budaya, ruang,dan waktu dalam pengetahuan dan teknologi barat yang kita ambil serta kita tidak boleh puas dengan pembanguanan yang terus dsertai keterbelakangan.

Ilmu memang mengandung bagian – bagian yang universal yang berlaku sepanjang masa dan di segala tempat. Tetapi ada bagian-bagian yang tergantung pada manusia, masyarakat dan lingkungan yang menhasilkan serta yang menerapkannya. Ilmu dan teknologi dipakai dalam pembagunan, yang tidak lain daripada mengubah lingkungan untuk meningkatkan taraf hidup manusia

Baca Selengkapnya Disini...


Membangun Motivasi Diri untuk Meraih Prestasi



Hai….. para pembaca tercinta..,.,.,
Kali ini aku akan memposting tentang bagaimana motivasi dalam diri kita tumbuh untuk meraih suatu prestasi..,.,.
aku posting ini.,., karena esan ingin berbagi kepada pembaca tercinta.,. agar pembaca tercinta bisa mewujudkan motivasi diri dalam meraih prestasi
Terutama untuk temen-temen yang masih duduk di bangku sChool.,.,.
Moga-moga aja bermanfaat.,.,.
Amien.,.,.,.,!!!!

<<<( +_+ )>>>

Membahas tentang motifasi dalam diri, merupakan masalah yang selalu muncul dalam rangka membangun hubungan yang berarti, baik dalam dirinya maupun dalam lingungan sosialnya..,.,.
Motivasi atau motif atau kebutuhan atau desakan atau keinginan atau dorongan adalah
kata yang sering digunakan untuk menyebut kata motivasi. Adapun sebetulnya asal kata
motivasi adalah movere dari bahasa Latin yang sama dengan to move dalam bahasa
Inggris yang berarti menggerakkan atau mendorong. Berdasarkan asal kata tersebut
ada yang mendefinisikan motivasi sebagai:

~ Keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
~ Motivasi merupakan semua kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang
memberi daya, memberi arah dan memelihara tingkah laku.

Pada dasarnya motivasi itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi internal dan
motivasi eksternal.

A. MOTIVASI INTERNAL
Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang. Keperluan dan keinginan yang ada
dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya. Kekuatan ini akan
mempengaruhi pikirannya yang selanjutnya akan mengarahkan perilaku orang tersebut.
Penggolongan motivasi internal memang belum disepakati bersama oleh para ahli tetapi
lazimnya motivasi internal dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Fisiologis yang merupakan motivasi alamiah seperti rasa lapar, haus, dll
2. Psikologis yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori dasar yaitu:
~Kasih sayang, motivasi untuk menciptakan kehangatan,keharmonisan,
kepuasan batin/emosi dalam berhubungan dengan orang lain.
~Mempertahankan diri, untuk melindungi kepribadian,menghindari luka fisik
dan psikologis, menghindari dari rasa malu dan ditertawakan orang serta
kehilangan muka, mempertahankan gengsi dan mendapatkan kebanggaan
diri.
~Memperkuat diri, mengembangkan kepribadian, berprestasi, mendapatkan
pengakuan dari orang lain, memuaskan diri dengan penguasaannya
terhadap orang lain.

B. MOTIVASI EKSTERNAL
Memang motivasi eksternal tidak dapat dilepaskan dari motivasi internal. Teori motivasi
eksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi
oleh faktor intern. Motivasi eksternal biasanya dipahami sebagai usaha untuk
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Misalnya dalam organisasi bagaimana
bawahan memimpin anak buahnya/ bawahan atau anggota.

Ada seseorang yang dengan sendirinya dapat menemukan apa yang menjadi motivasi dalam hidupnya terutama dalam meraih prestasi. Tetapi di samping itu, yang sulit untuk menemukan motivasi dalam dirinya tidak lah sedikit. Dan itu perlu di latih agar motivasi dalam diri kita dapat dengan mudah kita dapatkan dan tentunya, dapat membawa ke gerbang keberhasilan dalam meraih prestasi.
Untuk itu, jadilah seorang pelatih minimal bagi diri kita sendiri,
Bicara tentang pelatih, ,,
Apa sie pelatih itu?
Pelatih:
• Seorang pelatih tidak berdiri di hadapan sebuah kelompok dan mengajar;
• Seorang pelatih adalah anggota netral yang aktif di proses belajar;
• Peran pelatih adalah untuk membantu sekelompok orang-orang dengan keahlian yang dimilikinya untuk memahami tujuan bersama mereka dan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut tanpa memihak dalam perseteruan manapun;
• Pelatih memandu dan membantu mencapai pemahaman dan kesepakatan.

Hm…. Mulai dari sekarang marilah kita menjadi seorang pelatih bagi diri kita untuk mendapatkan motivasi dalam meraih prestasi. Di mulai dengan mengenal diri kita sendiri.
Jika dikatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu dan jika dikatakan sumber
motivasi seseorang berasal atau tergantung dari needs dan keinginan yang ada dalam
dirinya, maka yang perlu dilihat pertama kali adalah sampai sejauh mana kita
mengenal keinginan dan keperluannya. Mengenal diri berarti mengenal needs,
emotions, wants, desires, potensi, kemampuan atau ketidakmampuan dalam
memutuskan sesuatu. Hal tersebut tidaklah mudah dan bukan sekejap jadi. Yang
dilakukan dalam proses tersebut yang berlangsung terus menerus adalah proses
mengenal diri sendiri.
Jika kita dapat melihat diri kita secara realistis maka kita dapat Menerima dan
bertumbuh. Menerima dalam arti menerima segala sesuatu dalam diri yang dapat atau
tidak diubah dan memanfaatkan itu semua untuk bertumbuh.
Hasil dari pengenalan diri (IDA ANGGRAENI ANANDA /januari 2004)ada berbagai macam yaitu
I’m not Ok-You’r Ok, posisi tergantung orang lain
I’m not Ok- You’r not OK, posisi pasrah tidak punya daya hidup
I’m Ok-You’r not Ok, posisi “kriminal”
I’m Ok- You’r Ok. Posisi harapan, posisi paling OK
Seseorang perlu mengenal dirinya dan memiliki kepercayaan/keyakinan terhadap
dirinya terlebih dahulu sebelum ia dapat menjadi orang yang dapat dipercaya atau
mampu percaya/yakin terhadap orang lain.
Seseorang mampu mengenal apa yang diperlukan jika ia mengenal perannya dan
mengenal nilai sebagai konsekuensi dari perannya tersebut. Contoh, jika seseorang
mengenal peran dirinya adalah student maka jika ia tahu nilai äpa yang dimaksud
dengan student yang ideal” maka ia tahu apa yang diperlukannya. Darimana ukuran nilai
dapat diperoleh seseorang…dari sistem sosial yang ada di sekelilingnya..misalnya
bagaimana orang tua menanamkan nilai nya, bagaimana lingkungan mengajarinya
tentang nilai-nilai dst. Proses ini tidak mudah karena akan banyak hal yang membuat
seseorang berpikir atau bernalar dengan tidak tepat sehingga nilai -nilai yang dianutnya
pun menjadi tidak tepat.
Jika kita tahu siapa diri kita…kita adalah siswa… siswa Indoneia… kita tahu
nilai-nilai terhadap peran itu siswa seharusnya rajin belajar, profesional, dst…
siswa Indonesia seharusnya manusiawi, suka saling tolong, mau menghargai
orang lain, dst… maka lakukan itu… Jangan sebaliknya…untuk apa… tergantung needs
kita apa terhadap itu… supaya ditraktir teman, kenyang tanpa harus mengeluarkan
uang…supaya bisa lulus cepat? Supaya punya banyak teman.. supaya dihargai sebagai
orang yang baik atau untuk needs tertinggi ingin menjadi orang yang baik, dihargai dan
berguna bagi banyak orang..!! Semuanya terserah pada pilihan masing-masing

Manusia mahkluk unik penuh dengan dinamikanya. Salah satu dinamika manusia
adalah kehilangan motivasi untuk melakukan sesuatu. Untuk menumbuhkannya perlu
dilihat kembali apa yang saat ini menjadi prioritas hidupnya. Tetapi sekali lagi itu semua
dapat dilakukan jika ia mampu mengenali siapa dirinya dan mau menjadipelatih bagi dirinya sendiri…!!

Baca Selengkapnya Disini...


Budaya Mencontek



Mencontek dapat diartikan sebagai perbuatan untuk mencapai suatu keberhasilan dengan jalan yang tidak sah. Walaupun dalam hal ini kata “keberhasilan” dan “sah” masih dapat diperdebatkan. Tetapi saya mengambil logika secara umum dalam masyarakat kita. Sedangkan budaya adalah suatu produk manusia melalui proses pembelajaran. Dalam pengertian di atas terjadi pertentangan antara mencontek dalam konotasi yang negatif dan budaya dalam konotasi positif. Apakah patut kita menggandengkan kata budaya dengan kata mencontek dalam hal ini. Ketika frame of reference kita adalah fenomena yang terjadi dalam masyarakat kita maka hal ini sah-sah saja. Contoh pada kasus UAN tahun 2008 dimana penangkapan para guru oleh Detasemen 88. Detasemen 88 yang biasa bertugas dalam aksi penangkapan teroris sekarang beralih objek kepada para guru yang melakukan “kecurangan”. Kecurangan ini adalah kegiatan memanipulasi jawaban ujian nasional murid-murid mereka. Pertanyaannya apakah para guru ini benar-benar berada pada golongan kriminalitas tinggi sehingga harus ditangani oleh pasukan khusus. Di satu sisi patut diapresiasi upaya pemerintah dalam memberangus kecurangan akademik. Tetapi di satu sisi yang lain perlu timbul pertanyaan kenapa hal seperti ini perlu terjadi. Guru-guru yang ditangkap bukan seperti halnya para joki ujian yang mendapatkan upah sampai jutaan rupiah untuk meluluskan ujian. Tetapi mereka melakukan ini semata mata untuk melihat murid-muridnya lulus ujian. Bila ditelusuri lebih jauh bahkan sudah menjadi rahasia umum bila kecurangan dalam ujian sudah menjadi hal yang biasa. Baik dalam ujian CPNS, UAN, dan lain-lain.
Kasus kecurangan dalam ujian adalah salah satu kasus dimana kebiasaan mencontek menjadi sangat jelas untuk diamaati. Lebih jauh lagi, kebiasaan mencontek terjadi juga dalam kegiatan-kegiatan sekolah lainnya baik mencontek pekerjaan rumah, laporan praktikum dan lain-lain. Dalam hal ini penulis merasa valid untuk mengeneralisir kebiasaan mencontek ini dari kasus dalam ujian terutama ujian nasional. Bila seseorang pelaku pencontekan ditanya tujuan mereka mencontek maka jawaban yang paling umum terjadi tentulah untuk mendapatkan nilai ujian yang baik. Ketika diberi pertanyaan lanjutan kenapa seseorang perlu mendapatkan nilai yang baik. Tentu jawabannya adalah untuk mengokohkan jalan untuk mendapatkan kesuksesan. Dalam hal ini paradigma lama dalam masyarakat kita masih terjadi. Seseorang yang sukses di sekolah maka dapat sukses juga dalam menjalani hidup. Paradigma sempit ini mendefinisikan bahwa sukses dalam hidup dengan variabel sukses di sekolah tentu saja adalah mendapatkan pekerjaan dengan mudah. Tentu saja seharusnya muncul pertanyaan apakah setelah mendapatkan pekerjaan apa yang bisa dilakukan dengan berbekal pengalaman sekolahnya. Dengan penelusuran pertanyaan tersebut dapat diambil satu titik simpul permasalahan bahwa kebiasaan mencontek bermula dari sebuah konsep yang dinamakan “nilai” secara kuantitatif. Evaluasi dilaksanakan dalam rangka menilai keberjalanan sistem pengajaran maupun penilaian penetrasi kurikulum terhadap peserta didik. Secara umum sistem evaluasi dalam sebagian besar pelaksanaan pendidikan menuntut untuk pelaksanaan evaluasi kuantitatif. Dalam pandangan filosofi positivisme meyakini bahwa kebenaran hanya dapat didekati dengan metode ilmiah. Asosiasi metode ilmiah dan nilai kuantitatif sangatlah kuat.
Kenyataan di lapangan memberikan sebuah analisis bahwa sistem evaluasi yang diterapkan sekarang ini tidak memberikan celah bagi peserta didik untuk membuktikan diri sebagai “seseorang” dengan cara lain kecuali dengan mendapatkan nilai yang baik. Dalam sosiologi, salah satu motif setiap orang untuk berinteraksi adalah untuk mendapatkan penghargaan dari lingkungannya. Dengan kata lain, untuk mendapatkan penghargaan ini harus ditempuh dengan mendapatkan nilai yang baik maka dengan itu dapat dilakukan cara apapun untuk mendapatkan nilai yang baik.
Mari kita bandingkan sistem evaluasi yang dinamakan UAN dengan sistem evaluasi yang dinamakan EBTANAS. Walaupun dalam sistem EBTANAS masih menggunakan evaluasi kuantitatif, tetapi dalam EBTANAS tidak mengenal istilah kelulusan sekolah. Walaupun seseorang peserta EBTANAS mendapatkan nilai yang minim, tetapi masih dapat meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini diperkuat dengan anggapan buruk mengenai peserta didik yang tidak naik kelas, peserta didik yang tidak lulus ujian, maupun peserta didik yang tertinggal dalam pelajaran. Ketika masih menerapkan sistem EBTANAS, koran-koran tidak banyak dipenuhi dengan berita kontroversial seperti halnya ketika sistem UAN dilaksanakan. Inilah analisis “dangkal” untuk membuat kesimpulan bahwa sistem EBTANAS masih jauh lebih baik dari pada sistem UAN. Lebih jauh lagi ketika kita bandingkan sistem evaluasi dalam sekolah formal dengan sistem evaluasi yang diterapkan di pesantren-pesantren tradisional. Pesantren tradisional tidak mengenal pengkelas-kelasan dan justifikasi berdasarkan tingkat kecakapan santri, tetapi murni didasarkan oleh materi yang diberikan. Setiap santri berhak untuk mengikuti kelas manapun dengan tingkat kesulitan apapun dengan sekehendak santri. Pesantren pun tidak mengenal jangka waktu pengajaran ataupun jangka waktu belajar. Setiap santri berhak untuk menentukan apakah dia merasa cukup atau tidak dalam menerima sebuah materi ajar. Keunggulan pesantren tradisional dengan segala kekurangan terutama terkait kesejahteraan adalah dapat menciptakan seseorang dengan totalitas hasrat keilmuan, kesederhanaan, dan orang-orang yang dapat melebur dengan masyarakatnya.
Beralih kembali ke permasalahan kebiasaan mencontek dalam konteks masyarakat ialah tidak adanya penerapan budaya malu dalam mencontek. Pendidik atau guru pada saat terjebak dengan pandangan penerapan budaya malu dengan penerapan mempermalukan. Hal ini terlihat dengan adanya konsekuensi yang biasa diberikan kepada pelaku dengan mempermalukan di depan teman-temannya yang lain atau lingkungan lain atas tindakan mencontek. Penerapan budaya malu lebih kepada upaya brain washing untuk mendoktrin setiap orang bahwa mencontek adalah upaya yang sangat memalukan dan tidak memerlukan sebuah hukuman langsung terhadap pelaku. Setiap orang yang ingin mencontek akan merasa bahwa setiap orang bahkan dirinya sendiri akan mengawasi dan menghakiminya ketika dia mencontek. Suatu ironi hal ini tidak berlaku dalam masyarakat kita yang dikenal dengan mitos masyarakat yang santun, ramah, bermoral dll.
Pandangan di atas menghilangkan faktor individu sebagai sebuah permasalahan seperti pandangan bahwa seseorang mencontek karena ketidaksiapan dalam menghadapi ujian, adanya sifat pemalas pada individu maupun pandangan-pandangan lain yang lebih mengarah pada penghakiman terhadap individu. Hal ini dikarenakan penulis menyepakati sebuah anggapan bahwa bagaimanapun sebuah sistem jauh lebih penting dari pada pelaku sistem itu sendiri, pertama karena pelaku sistem adalah bagian dari sistem itu sendiri dan kedua adalah sebaik-baiknya pelaku sistem pasti akan menyesuaikan diri dengan sistem itu sendiri.

Baca Selengkapnya Disini...


Kunci Jawaban UN 2011




Bagi temen-temen yang dah kelas X11, atau adik2 yang masih kelas X1, kelas VI
Ujian Nasional tinggal beberapa Bulan lagi,mudah – mudahan kiat – kiat lulus UN ini tidak terlmabat untuk anda baca dan coba.
Bocoran soal Ujian nya itu maksudnya adalah cara / ikhtiar yang kita lakukan untuk dapat lulus Ujian Nasional (UN / UAN) 2011, untuk hasilnya kita serahkan / tawakal kepada ALLAH STW
Berikut Kunci jawaban yang mungkin bisa kita gunakan untuk dapat lulus UJian Nasional 2011 nanti.
Amien.,.,.,.!!!
Kunci nya antara lain :
1. BELAJAR LEBIH GIAT Menjelang Ujian Nasional, anda harus belajar ekstra ketat. Hal ini mengingat materi pelajaran relatif lebih banyak, mulai materi pelajaran kelas I sampai dengan kelas III sekolah menengah. Di samping itu, tingkat kesulitan materi lebih tinggi dibanding dengan sebelumnya. Cara belajar yang bisa dilakukan oleh anda bisa dengan belajar mandiri atau belajar kelompok. Belajar mandiri, misalnya membaca materi pelajaran sesuai dengan jadwal belajar harian. Atau membaca buku-buku yang ada di perpustakaan. Untuk mendapatkan gambaran bentuk dan materi yang keluar dalam Ujian Nasional, anda dapat melihat soal-soal Ujian Nasional tahun yang lalu. Soal-soal tersebut berfungsi sebagai latihan mengerjakan atau menjawab soal-soal UAN yang akan datang.
Belajar kelompok bermanfaat untuk membahas, mendiskusikan materi pelajaran yang dianggap sulit. Melalui diskusi, anda bisa saling tukar informasi, pendapat dan berbagai pengalaman. Anggota kelompok bisa 5 atau 7 orang sesuai dengan kebutuhan. Apabila materi pelajaran yang tidak dapat dipecahkan oleh kelompok, anda dapat menanyakan langsung kepada guru bidang studi (mata pelajaran). (SUDAH BUKAN SAATNYA LAGI KALIAN UNTUK SANTAI-SANTAI DILAPANGAN TENIS BERMAIN BOLA, INGAT… MENYESAL ITU TIDAK PERNAH DATANG SEBELUM KEJADIAN….)
2. MEMBUAT PETA KEKUATAN Dalam hal ini anda harus mempunyai gambaran yang jelas mengenai kondisi diri sendiri. Memahami kekuatan atau kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Dalam materi pelajaran apa anda mengalami kesulitan untuk memahaminya. Apabila ada pelajaran yang kurang, maka belajarnya harus lebih keras lagi. Selain itu, harus memperbaiki cara belajar yang dilakukan selama ini. Anda harus mencari dan menemukan strategi belajar yang jitu, sehingga dapat belajar secara efektif dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna). Tanpa adanya perubahan dan perbaikan cara atau kebiasaan belajar akan sulit untuk memahami materi palajaran.
3. MENJAGA KESEHATAN Kesehatan merupakan modal utama untuk melakukan aktivitas, termasuk belajar. Untuk itu, anda hendaknya selalu menjaga kesehatan, sehingga pada saat Ujian Nasional dalam kondisi fit, segar, dan sehat. Jadi, walaupun materi pelajaran banyak yang harus dihafal dan dipelajari, jangan sampai mengabaikan/kurang memperhatikan kesehatan badan. Hendaknya cukup tidur dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Tak lupa olah raga secara teratur.
4. MENGHINDARI CARA-CARA YANG TERCELA Ada beberapa hal yang mesti dihindari sebelum dan selam Ujian Nasional. Misalnya mencari bocoran soal ujian, mencontek, dan lain-lain. Perbuatan mencontek bisa meracuni diri sendiri, yaitu dapat menghambat perkembangan pribadi. Mencontek pada saat ujian dapat menimbulkan semacam ketergantungan kepada catatan atau orang lain. Akibatnya, rasa percaya diri kurang.
5. MENENANGKAN HATI DAN PIKIRAN Kesiapan dalam pemahaman materi pelajaran perlu didukung oleh ketenangan hati dan pikiran. Dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih, maka masa ujian akan dilalui dengan riang gembira dan bersemangat (antusias). Untuk itu, apabila memiliki masalah segeralah selesaikan dengan baik. Di samping itu, jangan banyak pikiran yang bukan-bukan, misalnya merasa khawatir tidak lulus ujian, bingung memilih jurusan di perguruan tinggi atau masa depan yang suram.
6. PANDAI-PANDAILAH MEMILIH SOAL Pada saat menghadapi soal, yang penting dilakukan adalah memperhatikan dengan cermat dan seksama, sehingga soal itu dapat dipahami dengan baik. Jangan sampai salah dalam menafsirkan maksud dari soal tersebut. Secara sepintas tandai lebih dahulu soal yang harus “diamankan dan diselamatkan” secara pasti. Untuk itu anda jangan terpaku mengerjakan soal selalu berdasarkan urutan nomor soal, walaupun hal itu tidak salah. Pilih lebih dahulu mana saja soal yang dianggap mudah dan pasti dapat dikerjakan dengan baik dan benar.
7. HATI-HATI DALAM MENGISI LEMBAR JAWABAN Ujian Nasional biasanya menggunakan lembar jawaban komputer. Sebelum mengisi jawaban, terlebih dahulu mengisi data pribadi. Misalnya nama, kelas, jurusan, mata pelajaran yang sedang diujikan dan lain-lain. Kekeliruan atau kelalaian dalam mengisi data pribadi tersebut bisa berakibat merugikan anda sendiri, karena lembar jawaban diperiksa melalui komputer. Untuk menghindari kekeliruan dalam mengisi data pribadi, maka cocokkan dengan kartu ujian yang ada di atas meja. Di samping itu, bawalah alat-alat tulis yang cukup, sehingga pada saat pelaksanaan ujian bisa bekerja dengan baik. Jadi, jangan sampai mengandalkan teman, dengan cara meminjam alat-alat tulis. Kemudian, sebelum lembar jawaban dikumpulkan hendaknya diperiksa kembali, kalau-kalau ada kekeliruan dalam mengisi.
8. MEMPERBANYAK DO’A Manusia hanya bisa merencanakan, Tuhanlah yang menentukan hasilnya. Manusia tidak berdaya tanpa pertolongan-Nya. Oleh karena itu, rajinlah berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar Ujian Nasional dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang memuaskan. Doa yang positif melepaskan kekuatan yang dapat digunakan untuk mencapai hasil yang positif. Doa mengirimkan getaran dari satu orang ke orang lain dan kepada Tuhan. Mintalah kemampuan atau kekuatan untuk melakukan tindakan yang terbaik dan serahkan hasilnya dengan percaya kepada-Nya
He.,.,. he,.,.,. dah dapet khan kuncinya.,.,..????
Moga UN/UAN nanti berhasil ya.,.,.,.
Amien.,.,.,

Baca Selengkapnya Disini...


Metode Pembelajaran yang Efektif



              Bicara tentang upaya untuk membangun mutu pendidikan melalui proses pembelajaran, sama hal nya saja kita memperhatikan bagian dari visi dan misi sekolah. Pendidikan merupakan jalan menuju pribadi yang berkualitas atas semua kemajuan dan perkembangan yang ada. Karena dengan pendidikan, kita dapat mewujudkan semua potensi yang ada dalam diri kita..,.,, Oleh karena itu dalam mewujudkan potensi diri yang ada dalam diri kita, kita harus melewati proses pendidikan yang di aplikasikan melalui proses pembelajaran.
Berlangsungnya proses pada pembelajaran, tidak terlepas dari lingkungan sekitar,., proses pembelajaran dengan pendekatan lingkungan, akan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan,.,., Hm.,.,., bener gak ????? Apa lagi lingkungan sekitar masih asri atau alami.,., pasti adem dueh..,. he.,..,he.,.,.

Proses pembelajaran dengan metode pendekatan lingkungan, akan menjadi bermakna berdasarkan teori belajar.,.,. melalui sikap verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep, dapat diminimalkan dan pemahaman siswa akan sulit untuk terhapus dalam memorinya.,.,. dengan begitu Proses pembelajaran akan menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan,.,.,.,
Menurut esan sie.,.,. proses pembelajaran yang seperti ini,.., jarang sekali di temukan,,, teutama pada Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )..,. biasanya metode yang seperti ini hanya dapat di temui di Sekolah Menegah Atas ( SMA ), Sekolah Menengah Pertama (SMP ), Sekolah Dasar ( SD ), bahkan Taman Kanak-Kanak ( TK ). Itu pun masih dalam jumlah yang tidak banyak dan yang berstatus Negeri. Menurut esan tapi.,.,.,.,.

Jika Kita menanam pohon jeruk., “eh..,.,” biji jeruk.,.,.,. “eh.,., apa ya.,.???” yaaaaaa!!! Pokonya itu lah.,.,..,. he.,., he,.,..bingung saya… Maka buah yang kita petik pasti jeruk.., Yaaaa iya laaaahhh,,,,,,, Masa Singkong,, He.,.,. he.,.,. <<( *_* )>> .

Sama halnya dengan metode pembelajaran yang kita tanam dengan bibit seperti metode pembelajaran ini.,.,. maka buah yang kita petik akhirnya akan bermuara pada lingungan itu sendiri. Manfaat dari buah pembelajaran, akan terasa apabila pembelajaran itu kita aplikasikan dan implemantasikan dalam realitas kehidupan kita. Dan InsyaALLAh rasanya sama seperti Jeruk yang Mwanis bwanget.,.,he.,.,.he,.. Dan ini merupakan salah satu sisi positif dari metode pembelajaran seperti ini….

Meskipun metode ini sangat relevan dan efektif dalam proses pembelajaran di tingkat sekolah dasar, apa salah nya bila metode ini di terapkan pula pada Sekolah Menengah Atas ( SMA ), atupun Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) toh,, yang merasakan kejenuhan dalam roses Pembelajaran tidak hanya siswa di tingkat Seolah Dasar saja. Tetapi metode yang diterapkan untuk tingkat SMA/SMK sebagusnya lebih dari yang di terapkan di tingkat SD.

Andai saja metode ini termasuk dalam Visi dan Misi Sekolah.,.,. Hm…, pasti sekolah akan melirik lingkungan sekitar, yang penuh arti sebagai sumber belajar dan informasi yang mendukung tercapainya pembelajaran yang efektif. Sehingga sekolah dapat menciptakan siswa yang cerdas dan cinta lingkungan.

Btul.,.,.,. btul..,.,.,. btul.,.,.,.????
“<<<<<( *@* )>>>>>”
“””””Legend_engh”””””

http://gora.edublogs.org/2007/04/09/kompetisi-nasional-guru-inovatif-2007/
http://www.umy.ac.id/berita.php?id=323

Baca Selengkapnya Disini...


/>